TANK

Diposting oleh MITA RAKAN on Kamis, April 07, 2011

Tank adalah kendaraan tempur lapis baja yang bergerak menggunakan roda berbentuk rantai. Ciri utama tank adalah pelindungnya yang biasanya adalah lapisan baja yang berat, senjatanya yang merupakan meriam besar, serta mobilitas yang tinggi untuk bergerak dengan lancar di segala medan. Meskipun tank adalah kendaraan yang mahal dan membutuhkan persediaan logistik yang banyak, tank adalah senjata darat paling tangguh dan serba-bisa pada medan perang modern, dikarenakan kemampuannya untuk menghancurkan target darat apapun, dan efek mentalnya terhadap infanteri.Tank adalah kendaraan tempur yang sangat kuat. Walau begitu, tank tidak beroperasi sendirian. Tank biasa dimasukkan dalam unit lapis baja pada pasukan terpadu, yaitu gabungan antara infanteri dan kavaleri lainnya. Tanpa dukungan unit lain, tank, walaupun memiliki pelindung tebal, tetap bisa dilumpuhkan oleh infanteri, ranjau, artileri, dan helikopter atau pesawat.[1] Tank juga tidak efektif di medan hutan dan perkotaan, di mana kemampuan jarak jauh tank jadi tidak bisa dipakai, penglihatan pengendara tank jadi terbatas, dan meriam tank mungkin tidak bisa berputar secara maksimal.

Tank pertama kali dipakai pada Perang Dunia I untuk memecahkan kebuntuan perang parit, dan peran tank lama-kelamaan berevolusi untuk mengantikan peran kavaleri. Istilah tank (tangki) muncul pada saat pembuatan tank-tank pertama di pabrik-pabrik di Inggris: para pekerja diberitahukan bahwa mereka sedang membuat sebuah kendaraan pengangkut air beroda rantai, jadi pembuatan kendaraan tempur ini bisa dirahasiakan.[2]

Tank dan taktik kendaraan lapis baja telah berevolusi selama hampir seabad. Walaupun sistem senjata dan pelindung tank masih terus dikembangkan, banyak negara yang mulai mempertanyakan kebutuhan kendaraan berat seperti ini, khususnya dalam era perang non-konvensional

Kondisi pertempuran Perang Dunia I di Front Barat membuat Angkatan Darat Inggris berpikir untuk mengembangkan kendaraan yang bisa menyeberangi parit, menghancurkan kawat berduri, dan tidak mempan ditembak senapan mesin. Prototipe tank pertama kali diuji oleh militer Inggris pada 6 September 1915.

Tank pertama kali dipakai dalam perang ketika Kapten H. W. Mortimore membawa tank Mark I dalam Pertempuran Somme pada 15 September 1916. Perancis mengembangkan tank Schneider CA1 yang dibuat dari traktor Holt Caterpillar, dan pertama kali digunakan pada 16 April 1917. Penggunaan tank secara besar-besaran dalam pertempuran terjadi pada Pertempuran Cambrai pada 21 November 1917.
PT-76 dalam defile HUT ABRI 1978. Terlihat meriam belum mengalami retrofitPT-76 dalam defile HUT ABRI 1978. Terlihat meriam belum mengalami retrofit
Perubahan-perubahan pada medan perang dan buruknya kinerja tank memaksa Sekutu untuk terus mengembangkan konsep tank ini. Tank terus berkembang pada Perang Dunia I, misalnya tank Mark V, yang dibuat sangat panjang sehingga bisa melewati parit-parit yang lebar sekalipun.
Pada masa di antara dua perang dunia ini, dikembangkan berbagai macam kelas tank, khususnya di Inggris. Tank ringan, yang beratnya kurang dari sepuluh ton, digunakan untuk tugas pemantauan, dan hanya dipersenjatai senapan mesin ringan yang hanya ampuh digunakan melawan tank ringan lainnya. Tank sedang atau tank cruiser, lebih berat dan bertujuan untuk perjalanan cepat jarak jauh. Dan yang terakhir, tank berat atau tank infanteri, adalah tank dengan lapisan pelindung yang berat, yang berjalan lambat. Tank ini dibuat untuk digunakan untuk menembus pertahanan bersama-sama dengan infanteri. Pelindungnya yang berat membuatnya bisa tahan ditembak senjata anti-tank. Setelah tank berat dan infanteri berhasil melubangi garis pertahanan lawan, tank sedang akan dikirim melalui lubang tersebut dan menyerang jalur logistik dan satuan komandan. Taktik seperti ini akhirnya dikembangkan oleh Jerman dalam konsep blitzkrieg.[
Manuver PT-76 saat melakukan pendaratan di pantai


Manuver PT-76 saat melakukan pendaratan di pantai

merkava2D Macam   Macam Modern Tank Bag. 2
Perang Dunia II mendapati perkembangan pesat pada tank. Jerman misalnya, menggunakan tank-tank ringan seperti Panzer I yang sebelumnya digunakan hanya untuk latihan. Tank-tank ringan dan kendaraan lapis baja lainnya menjadi unsur paling penting dalam blitzkrieg. Namun, tank ringan ini kalah menghadapi tank Inggris dan lebih lagi melawan tank legendaris T-34 milik Uni Soviet. Dan pada akhir perang semua pihak telah secara drastis menambah ukuran meriam dan pelindung tank. Misalnya, Panzer I hanya memakai dua senapan mesin, dan Panzer IV, tank paling berat Jerman pada awal Perang Dunia II menggunakan meriam 75 mm kecepatan rendah, dan beratnya dibawah 20 ton. Pada akhir perang, tank sedang standar Jerman, Panther, menggunakan meriam 75 mm kecepatan tinggi, dan beratnya 45 ton.

Perkembangan semasa perang lain adalah diperkenalkannya sistem suspensi yang jauh lebih baik. Mungkin hal ini terdengar tidak penting, tapi kualitas suspensi adalah penentu kinerja cross-country tank. Tank dengan suspensi yang buruk akan mengakibatkan getaran yang besar yang dirasakan pengendara, ini akan mengakibatkan sulitnya pengoperasian, mengurangi kecepatan, dan membuat penembakan sambil berjalan menjadi tidak mungkin. Sistem suspensi baru seperti sistem suspensi Christie atau suspensi torsion bar meningkatkan kinerja dan kecepatan secara drastis.
BERIKUT ADALAH BEBERAPA TANK PRODUKSI MUTAKHIR:
M1A2 Abrams (U.S.A)
Weight 67.6 short tons (61.4 tonnes)
Length Gun forward: 32.04 ft (9.77 m)
Hull length: 26.02 ft (7.93 m)
Width 12 ft (3.66 m)
Height 8 ft (2.44 m)
Crew 4 (commander, gunner, loader, driver)
Primary armament : 120 mm M256 smoothbore cannon
Secondary armament : 1 x .50-caliber (12.7 mm) M2HB heavy machine gun
2 x M240 7.62 mm machine guns (1 pintle-mounted, 1 coaxial)
Engine : AGT-1500C multi-fuel turbine engine 1500 hp (1119 kW)
Power/weight : 24.5 hp/tonne
Operational range : 465.29 km (289 mi)
With NBC system: 449.19 km (279 mi)
Speed Road: 67.72 km/h (42 mph)
Off-road: 48.3 km/h (30 mph)
M1 Abrams adalah MBT buatan General Dynamics Land Systems US. Nama Abrams diambil dari Jendral Creighton Abrams. Varian awal yakni M1 pertama kali masuk dinas operasional tahun 1978, M1A1 tahun 1985, dan terakhir M1A2 tahun 1986. Varian M1A1 terlibat dalam Gulf war & Operation Iraqi Freedom berhadapan dengan T-55, T-62 dan T-72 Iraq.
Awalnya Abrams adalah hasil dari pembatalan MBT-70, sebuah varian tank yang dikembangkan oleh Jerman dan Amerika. Proyek kerjasama ini kemudian dibatalkan dan masing-masing pihak meneruskan pembuatan tank dari data-data yang didapatkan dari proyek MBT-70, Amerika kemudian membuat M1 Abrams sedangkan Jerman membuat Leopard 2. Varian awal M1 Abrams masih menggunakan meriam kaliber 105mm, pada varian selanjutnya (M1A1 & M1A2) digantikan dengan meriam kaliber 120mm buatan Rheinmetall Jerman. Varian awal M1 dan M1A1 mengandalkan mesin diesel, namun varian M1A2 memakai mesin gas turbine yang lebih bertenaga, walaupun mesin baru ini menggunakan bahan bakar lebih banyak.
Setelah pengalama di perang-perang sebelumnya, Abrams memiliki pilihan tambahan armor, yakni TUSK (Tank Urban Survival Kit)

T-80U (Russia)
Weight 50.7 tonnes
Length 7.01 m (9.72 m with gun in forward position)
Width 3.60 m
Height 2.20 m
Crew 3 (driver, gunner, commander)
Primary armament :125 mm 2A46M-1 (D-81TM “Rapira-3″) smoothbore gun 39 rounds
Secondary armament : 7.62 mm PKT coaxial machine gun (1,250 rounds)[2]
7.62 mm PKT KT-7.62 coaxial machine gun (1,250 rounds) (T-80UD)[1]
12.7 mm NSVT anti-aircraft machine gun (500 rounds)[2]
12.7 mm KT-12.7 anti-aircraft machine gun (450 rounds) (T-80UD)[1]
9M112 Kobra (AT-8 Songster) ATGM (6 missiles) (T-80, T-80B)[2]
9M119 Svir (AT-11 Sniper) and 9M119M Refleks (AT-11B Sniper) ATGM[2] (6 missiles) (T-80U)[2]
Engine :GTD-1250 multi-fuel 1,250 hp (932 kW)
Power/weight :24.7 hp/tonne (18.4 kW/tonne)
Operational range :500 km, 900 km with extra tanks (on road)
T-80 diproduksi di Kirov Plant, Leningrad. Pertama kali masuk dinas operasional tahun 1976. T-80 didesain untuk menggantikan T-64. T-80 adalah tank Russia pertama yang menggunakan mesin gas turbine, mesin ini mampu membuat T-80 mencapai kecepatan 70km/jam dengan jarak maksimal 335km. Seperti karakteristik mesin gas turbine umumnya, mesin GTD-1000 ini mengkonsumsi bahan bakar yang banyak, sehingga bagian hull tank dilakukan perubahan desain guna menampung lebih banyak bahan bakar. Pada varian selanjutnya yakni T-80U, mesin gas turbine diganti dengan GTD-1250.
T-80 menggunakan meriam kaliber 125mm. Meriam ini selain bisa menembakan peluru tank bisa dipakai juga untuk meluncurkan ATGW. Selain itu T-80 menggunakan Autoloader sehingga mengurangi jumlah awak menjadi 3. Seperti pada varian sebelumnya, tank ini sudah dilengkapi oleh dozer di bagian bawah hull.
Saat ini 4.500 T-80 tercatat masih beroperasi di Rusia

T-90 (Russia)
Weight 46.5 tonnes
Length 9.53 m (31.27 ft)
Width 3.78 m (9.12 ft)
Height 2.22 m (7.28 ft)
Crew 3
Primary armament :125 mm smoothbore gun with ATGM capability; mainly 9M119 Svir
Secondary armament : 7.62 mm coaxial machine gun, 12.7 mm anti-aircraft machine gun
Engine : Model V-96 12-cyl. diesel 1,100 hp (820 kW) for V-96 12-cyl. diesel engine
Power/weight: 23.7 hp/tonne (17.6 kW/tonne) for V-96 12-cyl. diesel engine

Leclerc (France)
Weight 54.5 tonnes
Length 9.87 m (6.88 without gun)
Width 3.71 m
Height 2.53 m
Crew 3 (Commander, gunner, driver)
Primary armament :120mm tank gun 40 rounds
Secondary armament :12.7 mm coaxial M2HB machine gun 1,100 rounds 7.62mm machine gun 3,000 rounds
Engine : 8-cylinder diesel Wärtsilä 1,500 hp (1,100 kW)
Power/weight : 27.52 hp/tonne
Operational range : 550 km
Speed : 71 km/h

Leopard 2A6 (Germany)
Weight 62.3 tonnes
Length 7.7 m
Width 3.7 m
Height 3.0 m
Crew 4
Primary armament : 1 x 120 mm Rheinmetall L55 smoothbore gun.42 rounds
Secondary armament : 1 x 7.62 mm MG3 4,750 rounds
Engine : MTU MB 873 Ka-501 12-cylinder diesel 1,500 HP (1,103 kW) at 2600 RPM.
Power/weight : 24.2 hp/tonne
range : 550 km (internal fuel)
Speed :72 km/h

Challenger 2 (United Kingdom)
Weight 62.5 tonnes
Length 8.3 m (11.50 m with gun forward)
Width 3.5 m (4.2 m with appliqué armour)
Height 2.5 m
Crew 4 (commander, gunner, loader/operator, driver)
Primary armament : L30A1 120 mm rifled with 52 rounds
Secondary armament : coaxial 7.62 mm L94A1 EX-34 (chain gun), 7.62 mm L37A2 Commander’s cupola machine gun
Engine : Perkins CV-12 Diesel 1,200 hp (895 kW)
Power/weight : 19.2 hp/tonne
range : 450 km (279 miles)
Speed : 59 km/h (37 mph)
Type-90 (Japan)

This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 800x555px.
800px Japanese Type 90 Tank   1 Macam   Macam Modern Tank Bag. 2 Weight 50.2 tonnes
Length 9.755 m
Width 3.33 m
Height 2.33 m
Crew 3
Primary armament : 120mm smoothbore gun 35 rounds
Secondary armament : M2HB 12.7mm machine gun 1,500 rounds 7.62mm machine gun Type 74 2,000 rounds
Engine Mitsubishi 10ZG 10 cylinder, Two stroke cycle Diesel 21500cc 1500ps/2400rpm (1,120 kW)
Power/weight : 30 hp/tonne
range : 350 km (Fuel 1100L)
Speed :70 km/h (Acceleration: 0-200m/20s)
K1 88 (South Korean)

This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 800x531px.
 Macam   Macam Modern Tank Bag. 2 Weight 51.1 ton (54.5 ton for K1A1)
Length 9.67 m (9.71m for K1A1)
Width 3.60 m
Height 2.25 m
Crew 4
Primary armament K1A1 : KM256 120mm
Secondary armament : 12.7 mm antiaircraft machine gun 7.62 mm coaxial machine gun
Engine : 10-cyl. water-cooled diesel MTU 871 Ka-501 1200 hp (890 kW)
Power/weight : 23.4 hp / ton (22.0 hp / ton for K1A1)
range : 500 km
Speed : 65 km/h
Type-96 (People’s Republic of China)
Weight 46 tonnes
Length 10.28 m
Width 3.45 m
Height 2.30 m
Crew 3
Primary armament : 125 mm smoothbore gun
Secondary armament : 7.62 mm coaxial machine gun 12.7 mm air-defence machine gun
Engine : diesel 1000 hp (750 kW)
Power/weight : 21 hp/tonne
Operational range : 450 km, 600 km with external fuel
Speed : 65 km/h
M-84 (Yugoslavia)
Weight 45 tonnes
Length 9.53 m
Width 3.57 m
Height 2.19 m
Crew 3 (Commander, gunner, driver)
Primary armament : 125 mm 2A46 smoothbore gun
Secondary armament : 7.62 mm M86 coaxial machine gun, 12.7 mm M87 anti-aircraft machine gun
Engine : diesel V-46TK 1,000 hp (750 kW)
Power/weight : 24.10 hp/tonne
Fuel capacity : 1200 + 400l
Operational : range 700 km
Speed : 68 km/h
Osorio (Brazil)

This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 800x540px.
800px Osorio2 Macam   Macam Modern Tank Bag. 2 Weight 39 tonnes (85,800 lb)
Length 9.99 m
Width 3.26 m
Height 2.37 m
Crew 4
Primary armament : 105 mm L/52 L7 British rifled gun, or 120 mm GIAT G1 French smoothbore gun.
Secondary armament : 1 x Hughes X34 7.62 mm machine gun (coaxial), 1 x M2HB 12.7mm (AA)
Engine :12-cylinder diesel 1,100 hp
Power/weight : 26 hp/tonne
Operational range : 550 km
Speed : 70 km/h
PT-91 (Poland)

This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 800x600px.
 Macam   Macam Modern Tank Bag. 2 Weight 45.9 tonnes
Length 6.95 m (9.67 with barrel in forward position)
Width 3.59 m
Height 2.19 m
Crew 3
Primary armament : 1 x 125mm 2A46M (D-81TM) gun (42 rounds)
Secondary armament : 1 x 7.62mm PKT coaxial general purpose machine gun (2000 rounds) 1 x 12.7mm NSVT anti-aircraft heavy machine gun (300 rounds)
Engine : PZL-Wola S-12U 850 HP (634 kW)
Power/weight : 18.5 hp/tonne (13.8 kW/tonne)
Fuel capacity :1000 l
Operational range : 650 km (700 km with extra fuel tanks)
Speed : 60 km/h
Ariete (Italy)

This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 544x358px.
Ariete Macam   Macam Modern Tank Bag. 2 Weight 54 tonnes
Length 9.67 m (7.59 without gun)
Width 3.42 m
Height 2.50 m
Crew 4
Primary armament : 120mm smoothbore tank gun 42 rounds (15 rounds inside Turret magazine with additional 27 rounds in the chassis)
Secondary armament : 7.62mm coaxial machine-gun, 7.62mm AA machine-gun 2,500 rounds
Engine : V-12 turbocharged diesel FIAT MTCA 1,247 hp (937 kW)
Power/weight : 23 hp/tonne
Operational range : 550 km
Speed : 65 km/h
Merkava (Israel)
Weight 65 tons
Length 9.04 m (29.7 ft) – rear to muzzle
Width 3.72 m (12.2 ft) – without skirts
Height 2.66 m (8.73 ft) – turret roof
Crew 4
Primary armament : 120 mm MG253 smoothbore gun: 48 rounds, LAHAT ATGM
Secondary armament : 1 × 12.7 mm MG, 2 × 7.62 mm MG, 1 × 60 mm internal mortar, 12 smoke grenades
Engine : 1,500 hp diesel
Power/weight : 23 hp/ton
Operational range : 500 km (310 mi)
Speed :70 km/h (43 MPH)
Arjun (India)
Weight 58.5 tonnes
Length 10.638 m
Width 3.864 m
Height 2.32 m
Crew 4 (commander, gunner, loader and driver)
Primary armament : 120 mm rifled tank gun, Lahat anti-tank missile HEAT, APFSDS, HESH Rounds
Secondary armament : HCB 12.7mm AA MG, Mag 7.62mm Tk715 coaxial MG
Engine : MTU 838 Ka 501 diesel 1400 hp (1040 kW)
Power/weight : 24 hp/tonne
Fuel capacity : 1610 Litre
Operational range : 450 km
Stridsvagn 103 B (Sweden)
Weight 103 B: 39.7 tonnes
Length 9.00 m (incl. gun)
Width 103 B: 3.60 m
Height 2.14 m
Crew 3 (Commander, gunner/driver, rear driver)
Primary armament : 105 mm L/62 rifled Gun
Secondary armament two fixed 7.62 mm MG one Anti-aircraft 7.62 mm MG
Engine 103 B: Caterpillar 553 gas turbine + Rolls-Royce K 60 diesel
103 B: 490 hp (365 kW) turbine + 240 hp (179 kW) diesel


Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kasal Laksamana TNI Soeparno, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin, Duta Besar RI untuk Rusia dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sabtu (11/12) mencoba menaiki tank terbaru Korps Marinir tipe BMP-3F di Pantai Banongan,Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur. (Foto Dispenal)
 
by Irwan
Tank BMP-2 Marinir TNI-AL
Replika model kit tank BMP-2 Marinir TNI AL kamuflase ombak dengan airbrush skala 1:35 


PT-76 dalam defile HUT ABRI 1978. Terlihat meriam belum mengalami retrofit
PT-76 dalam defile HUT ABRI 1978. Terlihat meriam belum mengalami retrofit



Retrofit PT-76
Tank amfibi PT-76 secara resmi masuk ke dalam jajaran kesatuan kavaleri APRI sejak tahun 1962. Namun karena berkemampuan amfibi maka sebagian besar tank ini lebih banyak dioperasikan oleh Batalyon Panser Amfibi Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL), atau yang sekarang dikenal sebagai Batalyon Kendaraan Pendarat Amfibi Korps Marinir TNI AL. Awalnya ranpur ini dipersiapkan untuk menunjang pelaksanaan operasi kampanye militer terbesar dalam sejarah Indonesia, yaitu Operasi Jayawijaya, yang akan digelar dalam rangka pembebasan Irian Barat. Pada perkembangan selanjutnya, PT-76 secara aktif dilibatkan dalam berbagai kegiatan operasi keamanan di dalam negeri dan operasi militer seperti Dwikora (1964-1965) di perbatasan Indonesia–Malaysia, Operasi Seroja (1975-1979) di Timor Timur dan Operasi Pemulihan Keamanan Terpadu di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam (2002-2005).

PT-76 yang telah diretrofit, kini sudah dipasangi meriam 90mmHingga memasuki era millennium ini, tank antik eks Rusia ini masih aktif dioperasikan oleh TNI AL dalam berbagai kegiatan penugasan dan latihan. Namun sesungguhnya kondisi PT-76 saat ini sangat berbeda dengan kondisi awalnya yang masih “asli” Rusia. Hal ini disebabkan adanya penggantian sejumlah mesin utama dan persenjataan dari produk Rusia ke produk negara-negara Barat. Keadaan tersebut tidak terlepas dari perkembangan situasi politik yang terjadi. Pada tahun 1965 meletus peristiwa berdarah G-30-S yang diduga didalangi oleh PKI, yang berujung dibubarkannya partai tersebut dan dinyatakan sebagai partai terlarang. Kebijakan pemerintah Indonesia itu kontan menuai protes keras dari Uni Soviet dan sekutu-sekutunya, dan akhirnya dilakukanlah embargo suku-cadang bagi PT-76. Embargo tersebut sempat menyulitkan pemeliharaan dan perawatan tank amfibi ini, hingga terpaksa dilakukan kanibalisasi. Namun mengingat PT-76 masih dipandang sebagai ranpur yang berperan penting dalam menunjang kegiatan operasi keamanan, untuk itu ditempuhlah kebijakan untuk mengganti mesin dan persenjataannya atau istilah kerennya “retrofit”.
Retrofit atau kegiatan peremajaan dimulai sejak tahun 1990 pada sejumlah Tank PT-76 yang masih layak pakai. Peremajaan dan modifikasi PT-76 antara lain meliputi: – Penggantian mesin diesel 4 silinder V-6 Rusia yang berkekuatan 240 daya kuda dengan mesin diesel 2 Tak 6 silinder jenis DDA V-92 T Turbo Charge seberat 1200 kg buatan Amerika Serikat yang berkekuatan 290 daya kuda. Penggantian ini memungkinkan PT-76 melaju di jalan raya dengan kecepatan hingga 58 km/jam, di jalan biasa 35 km/jam dan di medan terbuka 40 km/Jam. Meskipun demikin kecepatan saat berenang, baik ke arah muka maupun belakang, sama dengan spesifikasi “aslinya”. – Penggantian meriam D-56TM yang memiliki alur dan galangan berjumlah 32 buah, dengan meriam berkecepatan tinggi seberat 519 kg jenis Cockerill Mk.III A-2 kaliber 90 mm buatan Belgia. Meriam baru ini memiliki panjang laras 3,248 m dengan jumlah alur dan galangan 60 buah serta dibekali 36 butir peluru berbagai jenis. Meriam buatan Belgia ini memiliki jangkauan tembakan sejauh 2,2 km dan pada penembakan tunggal mampu mencapai 6 km. Adapun sudut dongak meriam ini 36 derajat dan tunduk 6 derajat. Sementara itu senapan mesin DShK diganti dengan FN GPMG kaliber 7,62 mm buatan Belgia. Meskipun telah berusia tua dan mengalami serangkaian peremajaan, namun PT-76 terbukti merupakan ranpur yang handal dan “bandel”. Kiranya cukup beralasan jika PT-76 Indonesia dijuluki “Battle Proven” alias Jago Perang yang melegenda di lingkungan Korps Marinir TNI AL. (dikutip dari Majalah Cakrawala TNI-AL)
PT-76 yang telah diretrofit, kini sudah dipasangi meriam 90mm




http://id.wikipedia.org/wiki/Tank
http://www.huteri.com/198/macam-macam-modern-tank
 http://adf.ly/89934/banner/http://beritalowongankerjabaru.com/goto/aHR0cDovL3d3dy5odXRlcmkuY29tLzIwMC9tYWNhbS1tYWNhbS1tb2Rlcm4tdGFuay1iYWctMg==
http://www.tnial.mil.id/tabid/61/articleType/ArticleView/articleId/3634/Default.aspx
http://www.modelkit.org/index.php?do=/group/armor-tni/photo/view/tank-bmp-2-marinir-tni-al/
http://indomiliter.wordpress.com/2009/04/17/pt-76-kisah-tank-amfibi-tua-tni-al/