Membuat virus merupakan hobby yang menyenangkan bagi sebagian orang yang bergelut didunia IT, walaupunhasil kerjanya tersebut membuat orang lain kalang kabut untuk menghindari karyanya tersebut, ataupun mengobati komputernya dengan berbagai macam anti virus.
Namun aktivitas si pembuat virus tersebut tetap merupakan kejahatan karena merugikahn pihak lain. Sudah beberapa orang yang ditangkap karena hal tersebut Antara Lain :
- Sven .J
Seorang remaja lelaki usia 18 tahun asal Rotenburg, Jerman. Adalah Microsoft, pengembang sistem operasi Windows yang menjadi korban Sasser yang merasa gemas dengan pembuat virus tersebut. Tidak tanggung-tanggung, perusahaan milik Bill Gates tersebut yang juga menjadi korban bersedia memberi imbalan 250 ribu dolar Amerika bagi siapa saja yang memberi informasi ihwal si pembuat virus. Akhir pekan silam, tepatnya Jumat, hanya dalam hitungan tidak sampai seminggu setelah virus disebarkan, si pembuat bisa teridentifikasi. kepolisian Jerman dan biro investigasi Amerika Serikat (AS) FBI berhasil meringkusnya.
- Dani Firmansyah (25) (Pembobol Situs KPU)
Aparat Satuan Cyber Crime Direktorat Reserse Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya telah menangkapnya yang diduga kuat sebagai pelaku yang membobol situs (hacker) di Pusat Tabulasi Nasional Pemilu Komisi Pemilihan Umum (TNP KPU). Tersangka berhasil menembus server tnp.kpu.go.id dengan cara SQL Injection,” kata Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Makbul Padmanagara. Ia didampingi Kepala Bidang Humas Komisaris Besar Prasetyo dan Direktur Reserse Kriminal Khusus Komisaris Besar Edmond Ilyas. Meski perbuatan itu hanya iseng, kata Makbul, polisi tetap menilai tindakan Dani telah melanggar hukum. Dani tidak banyak bicara, tapi sempat tertawa ketika ditanya wartawan mengenai keahliannya meng-hack sebuah situs di internet. Suara tawanya seperti tawa anak nakal yang kepergok sedang berbuat jahil. Menurut ibunya, Dani mempelajari teknologi komputer sejak kelas satu SMU. “Belajar secara otodidak, tidak sekolah khusus komputer atau kursus,” kata sang ibu, yang enggan menyebut namanya. Selain kuliah, Dani bekerja sebagai konsultan teknologi informasi (TI) di PT Danareksa di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, dengan gaji Rp 3 juta per bulan. Untuk itu, ia harus bolak balik Jakarta-Yogya. Paling tidak satu minggu sekali ia harus ke Jakarta untuk melaksanakan kontrak kerjanya dengan PT Danareksa. Dalam meng-hack TNP KPU, Dani pun memanfaatkan fasilitas PT Danareksa.
Pada Jumat 16 April, Dani mencoba melakukan tes sistem sekuriti kpu.go.id melalui XSS (cross site scripting) dengan menggunakan IP Public PT Danareksa 202.158.10.117, namun dilayar keluar message risk dengan level low (website KPU tidak dapat ditembus atau dirusak).
Hari Sabtu, 17 April 2004 pukul 03.12,42, Dani mencoba lagi menyerang server tnp.kpu.go.id dengan cara SQL Injection dan berhasil menembus IP tnp.kpu.go.id 203.130.201.134, serta berhasil meng-up date daftar nama partai pada pukul 11.23,16 sampai pukul 11.34,27. Teknik yang dipakai Dani dalam meng-hack yakni melalui teknik spoofing (penyesatan). Dani melakukan hacking dari IP public PT Danareksa 202.158.10.117, kemudian membuka IP Proxy Anonymous Thailand 208.147.1.1 lalu msuk ke IP tnp.kpu.go.id 203.130.201.134, dan berhasil membuka tampilan nama 24 partai politik peserta pemilu. Menurut polisi, Dani juga mengubah hasil perolehan suara dengan cara perolehan suara dikalikan 10. Tetapi upaya itu tidak berhasil, karena field jumlah suara tidak sama dengan field yang Dani tulis dalam sintaks penulisan. Menurut Kepala Polda Metro Jaya, pengungkapan kasus pembobolan situs KPU ini merupakan keberhasilan Satuan Cyber Crime yang menonjol sejak dua tahunan satuan tersebut terbentuk. “Sebetulnya, banyak kasus cyber crime yang sudah diungkap, namun baru kasus ini yang mendapat sorotan publik cukup besar. Keberhasilan kami juga dibantu instansi lain seperti KPU dan telekomunikasi,” tutur Makbul.
Ia menambahkan, karena undang-undang tentang cyber crime belum ada, tersangka Dani dikenakan UU Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Salah satu pasal yang disangkakan adalah Pasal 50, yang ancamannya pidana penjara paling lama enam tahun dan atau denda paling banyak Rp 600 juta.
- Warga Spanyol
Masih ingat dengan virus ponsel tersohor, Cabir, yang sudah menyebar sampai 20 negara? Atau virus CommWarrior yang di Indonesia muncul sebagai virus pemakan pulsa? Kepolisian Spanyol menyatakan telah menangkap seorang laki-laki yang dicurigai sebagai pembuat virus tersebut. Pria berusia 28 tahun itu ditangkap di timur kota Valencia. Tersangka dicurigai telah membuat 20 varian virus baru. Dilansir Infoworld dan dikutip detikINET, Selasa (27/6/2007), polisi menyatakan ini adalah kali pertamanya pembuat virus ponsel ditangkap di Spanyol. Menginfeksi Ratusan Ponsel Cabir sendiri ditemukan pada bulan Juni 2004. Virus ini menyebar dalam jarak pendek dengan memanfaatkan bluetooth, teknologi frekuensi radio jarak dekat yang dirancang khusus untuk dipakai di internet dan perangkat bergerak. Sama seperti Cabir, virus Commwarrior juga menyebar lewat Bluetooth. Bahkan pada varian yang paling anyar, virus ini mampu menyebarkan diri dengan menginfeksi MMC (Multimedia Card).
- Dua pelaku kejahatan cyber telah dibekuk pihak kepolisian di Kanada dan Taiwan. Keduanya ditangkap secara terpisah berkaitan dengan dua kasus yang berbeda, yaitu worm Randex dan program kuda trojan, Peep.exe.
Tersangka asal Kanada adalah remaja laki-laki berusia 16 tahun. Remaja yang berdomisili di Mississauga, Ontario ini, akan muncul di pengadilan pada tanggal 3 Juni. Yang bersangkutan akan diadili untuk kasus kejahatan komputer dan penyalahgunaan data guna melancarkan pendistribusian worm Randex, demikian disampaikan juru bicara dari Royal Canadian Mounted Police (RCMP), seperti dikutip dari PCWorld, Kamis (27/05/2004).
Sementara itu, polisi dari Biro Investigasi Kriminal Taiwan, menyatakan bahwa pihaknya juga telah menahan pria berumur 30 tahun, terkait dengan penyebaran program kuda trojan bernama Peep.exe. Pria ini merupakan seorang ahli komputer bernama Wang. Peep.exe telah digunakan oleh hacker jahat di Cina untuk melancarkan serangan ke komputer-komputer di Taiwan.
- Kevin Mitnick
Pria kelahiran 6 Agustus 1963 ini adalah salah satu hacker komputer yang paling kontroversial di akhir abad ke-20.
Pengadilan Amerika Serikat bahkan menjulukinya sebagai buronan kriminal komputer yang paling dicari di Amerika.
Kevin diketahui pernah membobol jaringan komputer milik perusahaan telekomunikasi besar seperti Nokia, Fujitsu and Motorola.
Kevin Mitnick ditangkap FBI pada Januari 1995 di apartemennya di kota Raleigh, North Carolina atas tuduhan penyerangan terhadap pemerintahan. Saat ini, ia berprofesi sebagai seorang konsultan keamanan sistem jaringan komputer. - Kevin Poulsen
Jauh sebelum menjadi senior editor di Wired News, Pria bernama lengkap Kevin Lee Poulsen ini dikenal sebagai seorang hacker jempolan. Pria kelahiran Pasadena Amerika Serikat, 1965 ini pernah membobol jaringan telepon tetap milik stasiun radio Los Angeles KIIS-FM, sehingga ia seringkali memenangkan kuis-kuis radio. Bahkan lewat kuis telepon via radio ia bisa memenangkan sebuah hadiah utama, mobil Porsche.
- Adrian LamoNama Adrian Lamo sering dijuluki sebagai 'the homeless hacker' pasalnya ia sering melakukan aksi-aksinya di kedai-kedai kopi, perpustakaan atau intenetcafe. Aksinya yang paling mendapatkan perhatian adalah ketika ia membobol jaringan milik perusahaan Media, New York Times dan Microsoft, MCI WorldCom, Ameritech, Cingular. Tak hanya itu, ia juga berhasil menyusupi sistem milik AOL Time Warner, Bank of America, Citigroup, McDonald's and Sun Microsystems. Kini pria tersebut berprofesi sebagai seorang jurnalis.
- Stephen Wozniak
'Woz' begitu ia biasa disapa. Saat ini mungkin lebih dikenal sebagai seorang pendiri Apple. Tapi saat menjadi mahasiswa, Wozniak pernah menjadi seorang hacker yang cukup mumpuni. Pria berusia 59 tahun itu diketahui pernah membobol jaringan telepon yang memungkinkannya menelepon jarak jauh tanpa membayar sedikit pun dan tanpa batas waktu. Alat yang dibuat semasa menjadi mahasiswa itu dikenal dengan nama 'blue boxes'.
- Loyd Blankenship
Pria berjuluk The Mentor ini pernah menjadi anggota grup hacker kenamaan tahun 1980 Legion Of Doom. Blakenship adalah penulis buku The Conscience of a Hacker (Hacker Manifesto). Buku yang ditulis setelah ia ditangkap dan diumumkan dalam ezine hacker bawah tanah Phrack.
- Michael Calce
Sejak usia muda Calce memang dikenal sebagai seorang Hacker. Aksinya membobol situs-situs komersial dunia dilakukannya ketika ia berusia 15 tahun. Pria yang menggunakan nama MafiaBoy dalam setiap aksinya itu, ditangkap ketika membobol pada tahun 2000 mengacak-acak eBay, Amazon and Yahoo.
- Robert Tappan Morris
Nama Morris dikenal sebagai seorang pembuat virus internet pada tahun 1988, atau dikenal sebagai 'Morris Worm' yang diketahui merusak sekira 6.000 komputer. Akibat ulahnya ia dikenai sanksi untuk bekerja sosial selama 4000 jam. Kini ia bekerja sebagai pendidik di Massachusetts Institute of Technology.
- The Masters Of Deception
The Masters Of Deception (MoD) merupakan kelompok hacker yang berbasis di New York. Kelompok ini sering mengganggu jaringan telepon milik perusahaan telekomunikasi seperti AT&T. Sejumlah anggota kelompok ini ditangkap pada tahun 1992 dan dijebloskan ke penjara.
- David L. Smith
Smith dikenal sebagai penemu Mellisa worm, yang pertama kali ditemukan pada 26 Maret 1999. Mellisa sering juga dikenal sebagai "Mailissa", "Simpsons", "Kwyjibo", atau "Kwejeebo". Virus ini didistribusikan lewat email. Smith sendiri akhirnya diseret ke penjara karena virusnya telah menyebabkan kerugian sekira USD80 juta
- Sven Jaschan
Jaschan menorehkan namanya sebagai seorang penjahat dunia maya pada tahun 2004 saat membuat program jahat Netsky dan Sasser worm. Saat ini ia bekerja di sebuah perusahaan keamanan jaringan.
- Masato Nakatsuji
Tak selamanya gambar animasi hewan laut itu lucu dan menggemaskan.
Buktinya seorang hacker justru sengaja menggunakan gambar tersebut untuk mengambil file-file penting dari komputer yang terinfeksi.
Virus yang dinamai Ika-Tako atau yang berarti gurita ini diketahui mulai menginfeksi komputer sejak Mei lalu melalui situs berbagi file di Jepang, Winny.Sejak saat itu, virus gurita tersebut telah menyerang 20.000 hingga 50.000 komputer. Virus itu sendiri menyamar ke dalam file musik yang di-download pengguna. Setelah file dimainkan, Mulailah virus ini berjalan melalui hard drive komputer dan menginfeksi file yang ada di dalam komputer dan sistem operasinya. File-file yang terinfeksi akan berubah menjadi gambar cumi-cumi, gurita atau landak laut, kemudian hilang. Diduga file tersebut langsung terkirim ke server oleh sang peretas.Sang pembuat virus ternyata hacker yang bernama Masato Nakatsuji. Ia telah berkali-kali ditangkap namun tak pernah kapok. Pada tahun 2008, dia pernah ditahan karena membuat malware dan melanggar hak cipta anime Clannad. Nakatsuji mengatakan akan tetap mengulangi perbuatannya hanya untuk melihat seberapa banyak program komputer yang berhasil mendeteksi dan menghapus virus buatannya itu.
Seperti diberitakan PC World, Jumat (20/8/2010), mengingat banyaknya file orang yang tersimpan di komputernya, banyak pihak yang curiga ada motif lain yang lebih besar di balik penyebaran virusnya yang sepertinya hanya untuk memamerkan keterampilannya berkomputer
- Dan masih banyak hackerlainnya bila kita telusuri di mdunia maya, ada dari mereka yang mengulangi perbuatannya kaetika bebas dari hukuman. Mungkin karena sudah mendarah daging kegiatan hacking bagi mereka.
http://www.suaramedia.com/dunia-teknologi/computer-it/27541-ika-tako-virus-gurita-lucu-dengan-kekuatan-mematikan.html
http://www.roedin32.co.cc/2010/02/hacker-terkenal-di-dunia.html
http://www.roedin32.co.cc/2010/02/hacker-terkenal-di-dunia.html
http://cc.1asphost.com/cemon/cybercrime/berita2.htm
http://us.detikinet.com/read/2007/06/26/110354/797786/399/tersangka-pembuat-virus-cabir-ditangkap
http://alfajri55.blog.com/
http://galang-pusing.blogspot.com/2007/12/tertangkapnya-pembuat-virus-sasser.html
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
komentar anda