Jebakan yang berisi malware terus bergentayangan di situs jejaring sosial seperti Facebook. Yang terbaru, berita palsu CNN yang
melaporkan Amerika Serikat telah menyerang Iran dan Arab Saudi memancing banyak pengguna yang penasaran.
Menurut perusahaan keamanan Sophos, jika pengguna yang mengikuti link kemudian meng-klik dengan iming berita video serangan AS tersebut. Setelah itu mereka akan diminta untuk memperbarui Adobe Flash player dengan sebuah jendela pop-up yang terlihat sangat banyak seperti yang asli. Mereka yang menerima prompt tanpa sadar menginstal malware pada komputer mereka.
"Dalam waktu tiga jam dari penampilan pertama scam, lebih dari 60.000 pengguna telah mengikuti pranala ke halaman CNN palsu, menurut Sophos Senior Penasihat Keamanan Chester Wisniewski, katanya seperti dilansir PC Advicsor, Minggu (5/2/2012).
"Orang-orang jahat yang berputar melalui halaman penipuan mencoba untuk tetap di depan Facebook," kata Wisniewski.
Facebook tidak segera menanggapi permintaan untuk informasi tentang seberapa luas masalah itu atau apakah keamanan sendiri telah dilanggar, tapi Wisniewski mengatakan bahwa ada sejumlah cara yang update status dapat muncul tanpa sepengetahuan pengguna.
Ini dikarenakan Facebook-nya telah diretas, sehingga memungkinkan pihak ketiga untuk memperbarui status mereka. Hal ini juga memungkinkan untuk scammers untuk mengeksploitasi kelemahan dalam platform jejaring sosial itu sendiri atau dalam Web browser untuk mengirim status update menggunakan Java Script.
Beberapa status Facebook yang nampak diantaranya adalah,"U.S. Attacks Iran and Saudia Arabia. F**k :-( [LINK] The Begin of World War 3?"
melaporkan Amerika Serikat telah menyerang Iran dan Arab Saudi memancing banyak pengguna yang penasaran.
Menurut perusahaan keamanan Sophos, jika pengguna yang mengikuti link kemudian meng-klik dengan iming berita video serangan AS tersebut. Setelah itu mereka akan diminta untuk memperbarui Adobe Flash player dengan sebuah jendela pop-up yang terlihat sangat banyak seperti yang asli. Mereka yang menerima prompt tanpa sadar menginstal malware pada komputer mereka.
"Dalam waktu tiga jam dari penampilan pertama scam, lebih dari 60.000 pengguna telah mengikuti pranala ke halaman CNN palsu, menurut Sophos Senior Penasihat Keamanan Chester Wisniewski, katanya seperti dilansir PC Advicsor, Minggu (5/2/2012).
"Orang-orang jahat yang berputar melalui halaman penipuan mencoba untuk tetap di depan Facebook," kata Wisniewski.
Facebook tidak segera menanggapi permintaan untuk informasi tentang seberapa luas masalah itu atau apakah keamanan sendiri telah dilanggar, tapi Wisniewski mengatakan bahwa ada sejumlah cara yang update status dapat muncul tanpa sepengetahuan pengguna.
Ini dikarenakan Facebook-nya telah diretas, sehingga memungkinkan pihak ketiga untuk memperbarui status mereka. Hal ini juga memungkinkan untuk scammers untuk mengeksploitasi kelemahan dalam platform jejaring sosial itu sendiri atau dalam Web browser untuk mengirim status update menggunakan Java Script.
Beberapa status Facebook yang nampak diantaranya adalah,"U.S. Attacks Iran and Saudia Arabia. F**k :-( [LINK] The Begin of World War 3?"
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
komentar anda